Orang tertinggi di dunia, yang kini tinggal di Ukraina telah mendapat hadiah dari seorang insinyur. Sebuah sepeda baru yang sesuai dengan kebutuhannya. Orang ini memiliki tinggi 8 kaki 5,5 inci (2m 57cm), lihat bagaimana hal-hal biasa terlihat berbeda jika dibandingkan dengan dia:
Minggu, 24 Oktober 2010
Perbedaan Kartun dan Anime
Kartun adalah istilah yang dulu disebut seni rupa di Renaissance. Entah bagaimana, bagaimanapun, adalah istilah untuk Evolved (atau didelegasikan, tergantung pada bagaimana Anda melihat pikiran) dalam ilustrasi lucu dan cerdas dan program, akhirnya animasi untuk menghibur orang, sebagian besar anak-anak. Untuk kejelasan, istilah “karikatur” yang dimaksud dalam pasal ini tentang program animasi. Baru-baru ini sebuah istilah baru diciptakan: Anime. Dan perbedaan antara kedua telah memenangkan banyak kebingungan. Strictly, tetapi harus ada perbedaan antara anime dan kartun. Anime adalah istilah yang digunakan oleh Jepang untuk merujuk kepada kartun, negara mereka sendiri dan orang lain. Entah bagaimana, dunia mulai dengan istilah anime mengacu pada kartun Jepang secara eksklusif. animasi Jepang pernah disebut japanimation tapi itu hanya istilah dibuang ketika anime “istilah” telah dimasukkan ke dalam pelayanan. Ada yang mengatakan mereka sama sekali tidak melihat perbedaan antara kedua, pergi sejauh untuk mengklasifikasikan kartun dan anime sebagai “kekanak-kanakan” karena cara mereka disampaikan kepada cemas penggemar anime. Secara teknis, tidak ada perbedaan resmi, dan mereka harus benar sesuatu. Tapi Anda hanya memiliki satu episode untuk melihat serial anime dan Anda akan melihat anime yang jauh lebih dari slapstick komedi biasa orang mereka memicu-on-a-pisang-ruang kartun di pagi hari. Ada perbedaan antara yang nyata dan mendalam di samping ejaan mereka: Anime jauh lebih dari “hanya kartun.” Skenario / Tanah Kartun biasanya telah menetapkan suatu tindakan sederhana. Dan mereka umumnya baik, orang-orang jahat untuk melawan. Kartun jarang pergi ke klise lama. Kebanyakan anime yang ada di sisi lain, hampir sama baik melawan kejahatan, tetapi jarang plot sederhana dan jarang dapat diprediksi. Berikut adalah elemen dari politik, agama, kemanusiaan, dan hasil dari beberapa konsep-konsep abstrak lainnya di anime. Meskipun hanya kartun berburu pada kucing “jahat ‘tikus yang tak bersalah” atau pahlawan membela dirinya dan orang lain dari tiran buruk. Anime dapat mengaburkan garis antara yang baik dan sakit seperti yang Anda bertanya-tanya apa yang tersisa benar-benar baik Temukan plot Gundam., tidak ada benar atau salah. Mereka berdua berjuang untuk tujuan – yang layak, dan kedua belah pihak siap untuk berbuat baik dan yang jahat untuk mencapai tujuan mereka. Lihatlah Wave Country Arc Naruto Shippuden Zabuza Naruto sekarang,. jahat seperti dia, telah menimbulkan air mata lebih simpatik bahwa salah satu antagonis Disney Khas. Namun, ada beberapa pengecualian, yang “distorsi sederhana” aturan. Ada serangkaian kartun, yang sedikit seperti seni X-Men. Mengenai humor, anime melampaui komedi slapstick, kartun sediakan. Tidak ada pun pada ayam menyeberang jalan untuk bersama anime. Ini bukan esensi dari kulit pisang. humor Anime adalah mendalam dan spiritual. Perlu dicatat, bahwa kartun adalah untuk anak-anak kebanyakan. Anime dapat untuk pemirsa dewasa, secara umum baik. Bahkan ada saat-saat di mana host bidang tidak cocok untuk anak. Karakter Dalam kartun, ada protagonis, antagonis, dan seorang gadis dalam marabahaya. Peran yang jelas dan jelas dan karakter yang selalu bertindak sesuai dengan peran mereka. Dalam anime, Namun, gadis dalam marabahaya mungkin sangat baik menjadi musuh, sehingga protagonis dalam kesulitan. Hal ini tidak tahu apa yang diharapkan dalam anime. karakter anime, banyak waktu dan lembur dikembangkan melalui esai dan pertumbuhan, sedangkan karakter kartun tetap sama ketika acara dimulai. (Ada pengecualian, seperti Spiderman.) Ini merupakan tindakan yang sedang berlangsung, animasi karakter yang benar-benar tumbuh, dan bahkan seri generasi berikutnya. Penggemar anime cenderung jauh lebih dalam karakter, karena untuk kedalaman karakter dan pesona. Pertimbangkan Naruto, pemirsa melihatnya tumbuh menjadi balita dengan ninja muda yang kuat, seperti yang memberitahu orang bagaimana ia belajar teknik baru dan bagaimana mengembangkan visual.
5 senjata terlaris di game Point Blank
MP7 Ext
MP7 Ext. merupakan SMG yang dikembangkan di Jerman oleh H & K yang merupakan pengganti dari tipe MP5. Mempunyai kekuatan yang sama besar dengan tipe MP5K. Kelebihannya terletak pada kecepatan pelurunya.
AK SOPMOD
AK Sopmod. tidak berbeda dengan Ak-47 biasa, hanya AK Sopmod memiliki akurasi yang cukup tinggi daripada AK-47 biasa. Ak sopmod juga memiliki pertambahan jumlah peluru dalam 1 magazine AK Sopmod.
P90 Ext.
Merupakan SMG yang dikembangkan di Belgia oleh FN. Senjata ini mempunyai bentuk yang unik. Kehebatannyna terdapat pada kecepatan, akurasi, dan banyaknya peluru yang terdapat pada satu magazine P90.
Kriss S.V
Kriss S.V adalah SMG yang paling diminati banyak orang dalam game Point Blank. Kriss S.V memiliki kelebihan dalam dual mode yang memiliki peluru yang cukup banyak hingga menyerupai Machine Gun. selain itu Kriss S.V memiliki kelebihan dalam akurasi dan fire damage.
Dragunov
SVD-Dragunov merupakan senjata sniper yang dikembangkan di Uni Soviet. Merupakan pengembangan dari senjata AK-47. Kelebihannya terdapat pada tembakannya yang semi-automatic. Mempunyai 10 peluru dalam 1 magazine dan mempunyai kekuatan yang besar.
MP7 Ext. merupakan SMG yang dikembangkan di Jerman oleh H & K yang merupakan pengganti dari tipe MP5. Mempunyai kekuatan yang sama besar dengan tipe MP5K. Kelebihannya terletak pada kecepatan pelurunya.
AK SOPMOD
AK Sopmod. tidak berbeda dengan Ak-47 biasa, hanya AK Sopmod memiliki akurasi yang cukup tinggi daripada AK-47 biasa. Ak sopmod juga memiliki pertambahan jumlah peluru dalam 1 magazine AK Sopmod.
P90 Ext.
Merupakan SMG yang dikembangkan di Belgia oleh FN. Senjata ini mempunyai bentuk yang unik. Kehebatannyna terdapat pada kecepatan, akurasi, dan banyaknya peluru yang terdapat pada satu magazine P90.
Kriss S.V
Kriss S.V adalah SMG yang paling diminati banyak orang dalam game Point Blank. Kriss S.V memiliki kelebihan dalam dual mode yang memiliki peluru yang cukup banyak hingga menyerupai Machine Gun. selain itu Kriss S.V memiliki kelebihan dalam akurasi dan fire damage.
Dragunov
SVD-Dragunov merupakan senjata sniper yang dikembangkan di Uni Soviet. Merupakan pengembangan dari senjata AK-47. Kelebihannya terdapat pada tembakannya yang semi-automatic. Mempunyai 10 peluru dalam 1 magazine dan mempunyai kekuatan yang besar.
Senin, 18 Oktober 2010
Kisah 9 Huruf Raksasa HOLLYWOOD
lansung aja gan, kalau mendengar kata Hollywood, apa yang terlintas petama kali dalam benak Agan? Selain mengklaim dirinya sebagai ibukota perfilman dunia, bisa jadi yang pertama terpikir adalah gambaran sembilan huruf raksasa yang berdiri dengan megah di Hollywood Hills, yang dikenal sebagai the Hollywood sign. Meskipun sangat terkenal, rasanya tidak banyak yang mengetahui sejarah 9 huruf raksasa ini. Berikut ini adalah kisah the Hollywood Sign, yang mungkin satu-satunya saksi dan bukti sejarah industri film terbesar dan terarogan di dunia
Huruf-huruf the Hollywood Sign terletak di Mount Lee, Griffith Park. Menjulang dengan tinggi sekitar 45 kaki, dengan lebar 30 kaki tiap hurufnya. Dibangun pada tahun 1923 dengan menghabiskan biaya $21.000, the Hollywood sign menggunakan lempengan-lempengan metal sebesar 3×9 kaki. Dengan interval 8 inci, 4000 lampu 20 watt menghiasi sisi-sisi huruf-huruf raksasa ini.
Seiring berpindahnya studio-studio film Amerika dari Santa Barbara menuju Los Angeles di awal abad ke-20, the Hollywood sign dibuat sebagai iklan real estate baru di wilayah Beachwood Canyon. Pada awalnya yang dibuat adalah huruf-huruf membentuk kata “HOLLYWOODLAND”. Jatuhnya stok market yang menyebabkan merosotnya perekonomian, maka pada tahun 1939 perawatan terhadap sign ini dihentikan, seiring dilepasnya kepemilikan properti 445 hektar Griffith Park dari pengusaha real estate HollwoodLand, H. Sherman Company.
Disertai bola lampu yang dinyalakan tiap hari kerap kali putus atau dicuri orang, Sign ini tak terjamah dan dibiarkan rusak karena cuaca hingga tahun 1949. Hollywood Chamber of Commerce kemudian memperbaikinya dan menghilangkan 4 huruf terakhir, yang menghabiskan biaya sekitar $4000. Sign ini dimanfaatkan untuk menjadi identitas Hollywood sebagai industri perfilman yang sedang berkembang pesat pada saat itu, dan bukan lagi sebagai iklan real estate. Kendati demikian, renovasi tersebut tidak mengganti bola-bola lampu di tubuh tiap huruf sign tersebut.
Pada tahun 1973, huruf¬huruf ini diperbaharui atas bantuan dana dari Alice Cooper, Gene Autry dan Hugh Hefnerdengan mengadakan pesta amal di Playboy Mansion untuk mengumpulkan dana pemugaran. Tiap donor menyumbang¬kan sekitar $28.000 untuk biaya perbaikan dan perawatan sign ini. Aksi penggantian sign dengan huruf yang benar-benar baru kemudian dilakukan pada tahun 1978. Pacific Outdoor Advertising Company dan Heath Sign Company kemudian menggunakan helikopter untuk merobohkan dan mengganti sign yang telah berusia lebih dari setengah abad ini.
Berbagai kisah tentu saja pernah mewarnai huruf-huruf ini, baik yang ditampilkan dalam banyak film, maupun yang benar-benar terjadi. Yang cukup berkesan tampil dalam film adalah adalah Mighty Joe Young, film remake dari Disney yang menceritakan seekor gorila yang memanjat huruf 0. Dalam The Day After Tomorrow, angin topan melibas habis kesembilan huruf ini. Sign ini juga beberapa kali diparodikan, seperti dalam Robin Hood: Men in Tight (terbaca: ENGLAND) dan Shrek 2 (terbaca: FAR FAR AWAY).
Albert Khoete, petugas pengganti bola-bola lampu the Hollywood sign pernah tertimpa huruf-huruf yang runtuh. Khoete tinggal dalam pondok di kaki huruf L sejak lama.
Kelompok bernama Environtmental Prankster beberapa kali mengakali huruf-huruf ini untuk menyindir atau hanya sekedar bercanda. Seperti pada saat Paus mengunjungi Hollywood pada tahun 1987, mereka merubahnya menjadi Holywood. Atau pada saat hukum yang melunak terhadap masalah mariyuana, Hollyweed-lah yang tampak dari penjuru kota. Pada saat pendengaran Oliver North terganggu, huruf H-nya dibajak menjadi 011ywood.
Saking terkenalnya, pemerintah wilayah Los Angeles kemudian menetapkan bangunan ini sebagai monumen historis dan budaya yang dilindungi nomor 111.
Setelah peristiwa 11 September, ada rencana akan mengecat the HollyWood sign dengan warna merah biru putih seperti pada bendera Amerika, dan akan dilaksanakan pada perayaan Veterans Day. Hal ini segera diprotes oleh Los Angeles councilman, Tom LaBonge. “Mengapa tidak mengecat White House saja sekalian?” ujarnya. Pengecatan sign ini juga dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan lalu lintas dan menjadi sasaran baru terorisme.
Huruf H runtuh pada tahun 1949. Pada tahun 60-an huruf D benar-benar rusak, sementara huruf 0 runtuh sepanjang kaki gunung. Lampu-lampu the HollyWood Sign dinyalakan lagi untuk pertama kalinya setelah sekian lama pada tahun baru 1999.Pada tahun 1999 seorang anonim memheli hak sponsorship untuk Hollywood Sign sebesar $100.000 lewat Home Shopping Network.
Kini the Hollywood sign dilengkapi dengan sistem keamanan canggih dan beberapa protokol keamanan untuk mencegah tangan-tangan iseng mengutak-ngatik sign ini. Meskipun demikian,sebenarnya the Hollywood sign tetap sulit dijangkau oleh pengunjung, karena terletak agak jauh dari jalan raya. Kini, bersama The ChineseTheatre dan Hollywood Walk of Fame, Sign adalah identitas Hollywood sendiri yang menjadi santapan wajib pelancong seluruh dunia. The Hollywood sign hingga kini berdiri sebagai identitas daerah penghasil film-film termahal, terlaris dan melambangkan kesombongan akan superioritas bangsa Amerika akan perfilman.
Getting there:
The Hollywood sign terletak di daerah atas Mount Lee di Hollywood Hills, timur laut pusat kota Hollywood. Untuk pemandangan terbaik, ambil jalan Beachwood Drive dari Hollywood & Vine. Dari Hollywood Boulevard pergi ke timur sekitar 1/4 mil ke Gower Street.
Belok kiri ke utara sebanyak tiga blok di bawah jalan tol ke Franklin Avenue. Belok kanan ke arah timur, dan kemudian belok ke kiri (arah utara) ke arah Beachwood Drive. Ikuti jalan yang berkelok-kelok hingga mencapai Hollywood Hills. Beachwood Drive juga bisa dicapai lewat jalan tol 101 (Hollywood Freeway), dan keluar di Gower street, kemudian belok kanan ke arah utara ke Beachwood Drive.
And The Sign Goes to…
Aksi pemugaran huruf-huruf the sign pada tahun 1978 kemudian menghasilkan sponsor untuk tiap-tiap hurufnya.
Maaf gan ane gk make gambar gara" susah nyarinya
Minggu, 17 Oktober 2010
The Preppies
Preppies
Hierarchy
Derby Harrington leads the clique, and Bif Taylor is his bodyguard and second-in-command. There seems to be no real hierarchy below that level, although Tad Spencer is seen giving orders in two missions and has aspirations to take over the clique.The Preppies are the third clique in the hierarchy, above the Nerds andBullies, but below the Greasers and Jocks.
Derby Harington : Leader
Bif Taylor : Derby Bodyguard
Tad Smith Althorp Smith (Tad Spencer) : Boy Member
Gord Vendome : Boy Member
Pinky Gauthier : Girl Member
Clique Information
All of the Preppies are rich and, with the exception of Tad, most of them are Old Money. They are also snobbish, and look down on anyone below their class, and have a rivalry with the Greasers for this reason. In an attempt to show their superiority, many of them, apart from Bif, Parker, and Pinky, speak with a faux upper class English accent. They hang out at Harrington House on school campus, and some can be found in the Library. A single Prep can rarely be found at the Auto Shop tagging crude remarks about the Greaser's, who will attack if they see a Prep in their territory. Outside of campus they can be found around Old Bullworth Vale, and at the Boxing Gym as well as a single member in New Coventry egging buildings.
Members
Derby Harington : Leader
Bif Taylor : Derby Bodyguard
Tad Smith Althorp Smith (Tad Spencer) : Boy Member
Gord Vendome : Boy Member
Pinky Gauthier : Girl Member
Sabtu, 16 Oktober 2010
The Game of HARRINGTON
Derby Harrington from BULLY game
Characteristics
the name is Derby, which is pronounced "Darby" like the English city, is the most 'blue blood' of the entire Preppies clique. His family is one of the main benefactors of the school already, and the Preppies fraternity house is even named "Harrington House". Although not much is known about his family life, it can be deduced that they are involved in the oil business. Billboards for "Harrington Oil" can be seen at the Carnival's go-kart track. The Harringtons may also own stock in Aquaberry; Aquaberry brand sweaters are acceptable by the Bullworth Academy dress code, and Derby can be seen on posters in the Aquaberry outlet store, modelling the clothes. He is apparently a Republican, as he insults Bif by calling him a "filthy democrat".
Derby is arrogant, snobbish and mean-spirited even by Preppy standards. He berates Bif after he loses a boxing match against Jimmy. He's also a master manipulator, however, unlike Gary he has no interest in running the school. Whereas the other clique leaders apparently come to like Jimmy, Derby never loses his contemptuous manner, nor does he ever treat Jimmy with respect unless threatened or forced to. Although betrothed to Pinky, he no-shows a date with her.
According to Justin, Derby claimed to be his best friend.
Sir John Harington Story
English writer, born at Kelston, near Bath, in 1561. His father, John Harington, acquired considerable estates by marrying Etheldreda, a natural daughter of King Henry VIII, and after his wife's death he was attached to the service of the Princess Elizabeth. He married Isabella Markham, one of her ladies, and on Mary's accession he and his wife were imprisoned in the Tower of London with the princess. John, the son of the second marriage, was Elizabeth's godson. He studied at Eton and at Christ's College, Cambridge, where he took the degree of M.A., his tutor being John Still, afterwards bishop of Bath and Wells, formerly reputed to be the author of Gammer Gurton's Needle. He came up to London about 1583 and was entered at Lincoln's Inn, but his talents marked him out for success at court rather than for a legal career. Tradition relates that he translated the story of Giocondo from Ludovico Ariosto and was reproved by the queen for acquainting her ladies with so indiscreet a selection. He was to retire to his seat at Kelston until he completed the translation of the entire work. Orlando Furioso in English heroical verse was published in 1591 and reprinted in 1607 and 1634. Harington was high sheriff of Somerset in 1592 and received Elizabeth at his house during her western progress of 1591. In 1596 he published in succession The Metamorphosis of Ajax (containing a design for a watercloset, supposedly the first such), An Anatomie of the Metamorphosed Ajax, and Ulysses upon Ajax, the three forming collectively a very absurd and indecorous work of a Pantagruelistic kind. An allusion to Leicester in this book threw the writer into temporary disgrace, but in 1598 he received a commission to serve in Ireland under Essex. He was knighted on the field, to the annoyance of Elizabeth. Harington saved himself from being involved in Essex's disgrace by writing an account of the Irish campaign which increased Elizabeth's anger against the unfortunate earl. Among some papers found in the chapter library at York was a Tract on the Succession to the Crown (1602), written by Harington to secure the favor of the new king, to whom he sent the gift of a lantern constructed to symbolize the waning glory of the late queen and James's own splendor. This pamphlet, which contains many details of great interest about Elizabeth and gives an unprejudiced sketch of the religious question, was edited for the Roxburghe Club in 1880 by Sir Clements Markham. Harington's efforts to win favor at the new court were unsuccessful. In 1605 he even asked for the office of chancellor of Ireland and proposed himself as archbishop. The document in which he preferred this extraordinary request was published in 1879 with the title of A Short View of the State of Ireland written in 1605. Harington was before his time in advocating a policy of generosity and conciliation towards that country. He eventually succeeded in obtaining a position as one of the tutors of Prince Henry, for whom he annotated Francis Godwin's De praesulibus Angliae. Harington's grandson, John Chetwind, found in this somewhat scandalous production an argument for the Presbyterian side, and published it in 1653, under the title of A Briefe View of the State of the Church, etc.
Harington died at Kelston on the 20th of November 1612. His Epigrams were printed in a collection entitledAlcilia in 1613, and separately in 1615. The translation of the Orlando Furioso was carried out with skill and perseverance. It is not to be supposed that Harington failed to realize the ironic quality of his original, but he treated it as a serious allegory to suit the temper of Queen Elizabeth's court. He was neither a very exact scholar nor a very poetical translator, and he cannot be named in the same breath with Fairfax. The Orlando Furioso was sumptuously illustrated, and to it was prefixed an Apologie of Poetrie, justifying the subject matter of the poem, and, among other technical matters, the author's use of disyllabic and trisyllabic rhymes, also a life of Ariosto compiled by Harington from various Italian sources. Harington's Rabelaisian pamphlets show that he was almost equally endowed with wit and indelicacy, and his epigrams are sometimes smart and always easy. His works include The Englishman's Doctor, Or the School of Salerne (1608), and Nugae antiquae, miscellaneous papers collected in 1779.
Harington died at Kelston on the 20th of November 1612. His Epigrams were printed in a collection entitledAlcilia in 1613, and separately in 1615. The translation of the Orlando Furioso was carried out with skill and perseverance. It is not to be supposed that Harington failed to realize the ironic quality of his original, but he treated it as a serious allegory to suit the temper of Queen Elizabeth's court. He was neither a very exact scholar nor a very poetical translator, and he cannot be named in the same breath with Fairfax. The Orlando Furioso was sumptuously illustrated, and to it was prefixed an Apologie of Poetrie, justifying the subject matter of the poem, and, among other technical matters, the author's use of disyllabic and trisyllabic rhymes, also a life of Ariosto compiled by Harington from various Italian sources. Harington's Rabelaisian pamphlets show that he was almost equally endowed with wit and indelicacy, and his epigrams are sometimes smart and always easy. His works include The Englishman's Doctor, Or the School of Salerne (1608), and Nugae antiquae, miscellaneous papers collected in 1779.
Harington Name meaning and History
- Habitational name from places in Cumbria, Lincolnshire, and Northamptonshire. The first gets its name from Old English Haferingtun ‘settlement (Old English tun) associated with someone called Hæfer’, a byname meaning ‘he-goat’. The second probably meant ‘settlement (Old English tun) of someone called Hæring’. Alternatively, the first element may have been Old English hæring ‘stony place’ or haring ‘gray wood’. The last, recorded in Domesday Book as Arintone and in 1184 as Hederingeton, is most probably named with an unattested Old English personal name, Heathuhere.
- Irish (County Kerry and the West): adopted as an Anglicized form of Gaelic Ó hArrachtáin ‘descendant of Arrachtán’, a personal name from a diminutive ofarrachtach ‘mighty’, ‘powerful’.
- Irish (County Kerry): adopted as an Anglicized form of Gaelic Ó hIongardail, later Ó hUrdáil, ‘descendant of Iongardal’.
- Irish: reduced Anglicized form of Gaelic Ó hOireachtaigh ‘descendant of Oireachtach’, a byname meaning ‘member of the assembly’ or ‘frequenting assemblies’.
Langganan:
Postingan (Atom)